[Games Review] Game of Thrones

game of thrones jagatplay watermarked (24) 
Anda termasuk gamer yang sudah berusia di atas 18 tahun, yang kebetulan suka dengan film-film seri yang lebih berfokus pada intrik politik dengan ekstra konten dewasa di mana-mana? Jika Anda belum pernah mencicipi Game of Thrones dari HBO, maka Anda baru saja kehilangan salah satu film seri terbaik yang bisa Anda temukan saat ini. Baru hendak memasuki season kelima yang akan dirilis tahun 2015 mendatang, Game of Thrones menawarkan sensasi sebuah series yang seringkali tampil mengejutkan lewat kekuatan cerita yang ia usung. Oleh karena itu, tidak mengherankan, jika antisipasi terhadap interpretasi yang dilakukan oleh developer kawakan terhadap adaptasi novel dari George R.R. Martin ini  begitu kuat. Kesempatan yang akhirnya tiba di depan mata.

Anda yang sudah cukup familiar dengan nama Telltale, tentu saja sudah punya sedikit gambaran gameplay seperti apa yang akan Anda dapatkan di sana. Anda selalu bisa melihat The Walking Dead, Wolf Among Us, dan Tales from the Borderland yang belum lama ini kami review sebagai sebuah point referensei. Sebagai sebuah film seri yang memang menjadikan cerita sebagai kekuatan utama, seolah menjadi sesuatu yang sangat pas bahwa Game of Thrones akan ditangani oleh developer yang juga menjual kekuatan yang sama – Telltale. Kejutan seperti apapun yang ditawarkan oleh Westeros kali ini tentu saja akan kian menarik, mengingat Anda kini punya andil menentukan kemana arahnya ia akan bergerak. Setidaknya untuk beberapa karakter utama.

Lantas, apa yang ditawarkan oleh Game of Thrones versi game dari Telltale ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah proyek khusus untuk para fans? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda?

Plot

Mengambil arah yang berbeda di versi filmnya, game Game of Thrones dari Telltale ini mengeksplorasi kisah keluarga yang berdiri di bawah bendera Stark - Forrester.
Mengambil arah yang berbeda di versi filmnya, game Game of Thrones dari Telltale ini mengeksplorasi kisah keluarga yang berdiri di bawah bendera Stark – Forrester.
Anda yang mengikuti Game of Thrones mungkin akan familiar dengan beberapa nama keluarga besar seperti Stark, Lannister, atau Frey yang kesemuanya punya peran besar dalam pertempuran memperebutkan sang Iron Throne. Namun alih-alih mengambil kesempatan untuk mengeksploitasi sedikit latar belakang terkait nama-nama populer ini, Telltale membawa Anda masuk ke kisah pilu sebuah keluarga yang bahkan belum pernah disebut-sebut dalam versi filmnya. Sebuah faksi yang tinggal di belahan utara – Forrester.

Forrester merupakan keluarga pendukung bendera Stark yang begitu disegani di wilayah utara. Namun kisah pengkhianatan dan tragedi membuat Stark luluh lantak, menyisakan para pengikut setianya terpecah belah. Forrester sendiri merupakan salah satu sumber supply persenjataan  utamaStark. Menguasai resource penting – Ironwood dan keahlian untuk mengolahnya menjadi beragam persenjatan, dari sekedar tameng hingga kapal perang, Forrester memainkan peranan yang sangat penting. Namun seperti faksi-faksi lainnya, ia juga bersinggungan dengan faksi Whitehills yang sejak lama, hendak menguasai Ironwood untuk diri mereka sendiri.

Anda akan melihat konflik Westeros ini dari tiga kacamata keluarga Forrester. Pertama adalah seorang Squire bernama Gared yang diasingkan ke The Wall.
Anda akan melihat konflik Westeros ini dari tiga kacamata keluarga Forrester. Pertama adalah seorang Squire bernama Gared yang diasingkan ke The Wall.
Kedua dari Ethan Forrester - sang pemimpin faksi yang naik setelah sang ayah tewas.
Kedua dari Ethan Forrester – sang pemimpin faksi yang naik setelah sang ayah tewas.
game of thrones jagatplay watermarked (56)
Yang ketiga dari Mira Forrester yang kini tinggal di King’s Landing.
Forrester menjadi fokus di game Game of Thrones dari Telltale ini. Anda akan memainkan peran sebagai tiga karakter berbeda dari keluarga ini: Gared – sang Squire yang diusir ke Wall karena dianggap melakukan kejahatan terhadap keluarga Bolton, Ethan – sang pria muda yang “dipaksa” menjadi raja Forrester setelah tewasnya sang ayah, dan Mira Forrester – sang anak perempuan tertua yang kini tinggal di King’s Landing sebagai sebagai pembantu Margaery Tyrell.

Konflik seperti apa yang harus mereka hadapi?
Konflik seperti apa yang harus mereka hadapi?
Konflik seperti apa yang harus mereka hadapi sebagai bagian dari keluarga Forrester? Bagaimana nasib ketiganya akan berhubungan satu sama lain? Anda bisa mendapatkan jawaban tersebut dengan memainkan Game of Thrones ini.

Dengan Replayability Lebih Tinggi

Seperti game Telltale pada umumnya, Game of Thrones ini juga mengusung genre Interactive Story dengan begitu banyak pilihan dan konsekuensi yang harus Anda hadapi, baik sekarang ataupun di episode-episode setelahnya.
Seperti game Telltale pada umumnya, Game of Thrones ini juga mengusung genre Interactive Story dengan begitu banyak pilihan dan konsekuensi yang harus Anda hadapi, baik sekarang ataupun di episode-episode setelahnya.
Sepertinya tidak ada hal mendetai lagi yang dibahas dari sebuah game racikan Telltale. Formula yang mereka tawarkan di proyek sebelumnya seperti The Walking Dead dan Tales from the Borderlands masih ditawarkan di Game of Thrones ini. Tetap mempertahankan genre interactive story yang membesarkan namanya, Anda masih akan berkutat dengan segudang pilihan yang ada dengan konsekuensi spesifik. Tidak hanya akan berpengaruh langsung pada permainan saat ini juga, pilihan tersebut juga akan membentuk bagaimana sang cerita akan bergerak di chapter-chapter selanjutnya mengingat posisinya sebagai sebuah game episodik.

Sesekali ada momen eksplorasi di ruang terbatas untuk mencari clue, informasi, atau memicu progress cerita.
Sesekali ada momen eksplorasi di ruang terbatas untuk mencari clue, informasi, atau memicu progress cerita.
Tentu saja tetap dengan ekstra konten QTE untuk memvisualisasikan aksi yang ada.
Tentu saja tetap dengan ekstra konten QTE untuk memvisualisasikan aksi yang ada.
Formula yang sama. Mengikuti cerita, berhadapan dengan segudang pilihan, dan kemudian melihat hasil seperti apa yang keluar dari keputusan yang Anda ambil – Game of Thrones tetap mengakar pada sensasi gameplay yang sama. Di beberapa titik, Anda akan diberi sedikit kesempatan untuk bergerak bebas dan mengeksplorasi ruang yang terbatas, dari sekedar untuk mencari informasi soal latar belakang cerita atau setting, hingga clue untuk mendorong progress cerita. Momen QTE juga tetap dipertahankan sebagai ujung tombak untuk memvisualisasikan beragam momen aksi, dengan kombinasi yang tidak sulit untuk dieksekusi. Hampir nihil resiko Anda akan gagal menempuh jalinan QTE ini.

Lantas apa yang membuat Game of Thrones berbeda? Dari semua game Telltale yang diracik selama ini, Game of Thrones berhak menyandang predikat sebagai proyek dengan pilihan yang paling banyak berpengaruh pada arah cerita bergerak. Maksudnya? Tidak lagi sekedar menguji pilihan moral Anda atau sekedar reaksi basa-basi, banyak pilihan di dalam game ini yang berujung krusial dan sangat mempengaruhi cerita seperti apa yang Anda dapatkan. Apalagi ketika Anda berperan sebagai Ethan yang berperan sebagai pemimpin di Forrester. Anda akan dihadapkan pada banyak kondisi yang membuat Anda harus memilih satu dari dua atau pilihan yang ditawarkan, dengan outcome yang tidak hanya akan berpengaruh di episode pertama – Iron from Ice ini, tetapi juga di episode-episode setelahnya.

Kini hadir dengan lebih banyak momen pilihan krusial yang berpengaruh besar pada cerita.
Kini hadir dengan lebih banyak momen pilihan krusial yang berpengaruh besar pada cerita.
Tentu saja meningkatkan level replayability yang ada. Membuat Anda cukup penasaran untuk melihat potensi outcome yang berbeda.
Tentu saja meningkatkan level replayability yang ada. Membuat Anda cukup penasaran untuk melihat potensi outcome yang berbeda.
Oleh karena itu, bercermin dari kondisi ini, Game of Thrones menawarkan tingkat replayability lebih tinggi dibandingkan proyek game Telltale sebelumnya. Ini bahkan menjadi game Telltale pertama yang sangat menggoda kami untuk mengevaluasi kembali pilihan yang sudah kami ambil dan memilih hal yang berbeda untuk menciptakan arah cerita yang menurut pandangan kami, lebih baik. Godaan untuk memainkan game ini untuk kedua kalinya begitu kuat. Namun untuk sementara ini, kami memilih untuk bertahan dengan cerita yang sudah kami racik sendiri. Cerita ketiga karakter utama ini akan hadir bergantian sesuai progress cerita dengan transisi yang terasa cukup pas.

Secara garis besar, Game of Thrones tampil seperti layaknya game-game dari Telltale selama ini. Berfokus pada cerita – pilihan – konsekuensi, sedikit mode eksplorasi untuk clue dan item yang mungkin Anda gunakan nanti, serta sedikit elemen QTE untuk memvisualisasikan elemen aksi. Tidak ada inovasi yang berarti di sana. Yang berbeda hanya pada tingkat replayability yang kini lebih tinggi karena banyaknnya momen keputusan krusial yang akan menentukan arah cerita bergerak. Itu saja.

Hanya untuk Para Fans!

Game ini dibuka dengan momen Red Wedding yang ikonik! Anda tidak tahu apa itu Red Wedding? Maka bisa dipastikan, ini bukan game untuk Anda.
Game ini dibuka dengan momen Red Wedding yang ikonik! Anda tidak tahu apa itu Red Wedding? Maka bisa dipastikan, ini bukan game untuk Anda.
Anda sudah membaca plot yang kami tuliskan di awal artikel ini? Apakah kata Red Wedding punya efek apapun ke kepala atau hati Anda? Jika jawaban dari kedua pertanyaan tersebut berujung pada kata “Tidak”, maka Game of Thrones dari Telltale ini bukanlah game yang harus dan pantas Anda jajal. Mengapa? Karena Telltale meracik game ini sedemikian rupa hingga ia terkesan memang ditujukan hanya untuk pasar penonton film seri Game of Thrones yang begitu masif di seluruh dunia. Jika Anda belum pernah menikmati konten apapun terkait franchise ini sebelumnya, game ini akan jadi mimpi buruk tersendiri.

Apa pasal? Karena Telltalte sendiri sama sekali tidak menyediakan sedikit pun waktu untuk menjelaskan kepada Anda apa itu “Game of Thrones” dan latar belakang seperti apa yang mendorong hal ini? Bahkan untuk momen memorable seperti Red Wedding yang sudah diperlihatkan sejak awal permainan, mereka tidak memberikan keterangan apapun mengapa ia termasuk salah satu momen Game of Thrones paling ikonik dan bersejarah. Tidak ada kejelasan siapa itu Stark, siapa itu Bolton, apa itu The Wall, siapa pula Tyrion Lannister, dan sebagainya. Anda yang belum pernah menonton Game of Thrones sebelumnya seperti dilempar di sebuah ruangan super gelap tanpa diberikan sedikit pun cahaya untuk membantu Anda memahami apa yang sebenarnya tengah Anda hadapi.

Karena Telltale sendiri tidak cukup "baik" untuk memberikan sedikit kepada Anda latar belakang cerita yang ada. Game ini dibangun dengan asumsi bahwa Anda sudah mengenal setiap setting, karakter, dan peran signifikan mereka dalam semesta Game of Thrones itu sendiri.
Karena Telltale sendiri tidak cukup “baik” untuk memberikan sedikit kepada Anda latar belakang cerita yang ada. Game ini dibangun dengan asumsi bahwa Anda sudah mengenal setiap setting, karakter, dan peran signifikan mereka dalam semesta Game of Thrones itu sendiri.
Sementara bagi para penggemarnya, game ini akan memenuhi hasrat Anda untuk akhirnya benar-benar merasa terlibat dalam intrik mematikan yang satu ini.
Sementara bagi para penggemarnya, game ini akan memenuhi hasrat Anda untuk akhirnya benar-benar merasa terlibat dalam intrik mematikan yang satu ini.
Sementara untuk para fans, game Game of Thrones dari Telltale ini mengusung daya tariknya tersendiri. Tidak hanya lewat kesempatan untuk akhirnya benar-benar terlibat dalam serangkaian intrik politik dan konflik yang selama ini hanya bisa Anda tonton secara interaktif, tetapi juga berangkat dari fakta bahwa Telltale bertahan dengan banyak konten originalnya. Anda akan bertemu dengan sosok seperti Cersei, Tyrion, Snow, hingga Margaery Tyrell dengan wujud fisik serupa dengan versi film-nya dan ekstra interaksi cukup banyak dengan karakter-karakter ikonik ini. Berita baiknya? Voice act  yang ditawarkan juga hidup, lengkap dengan aksen khas masing-masing keluarga juga. Bagi para fans, Game of Thrones dari Telltale ini adalah game Game of Thrones yang selama ini Anda nantikan.

Kesimpulan


game of thrones jagatplay watermarked (34) 
Game of Thrones tampil dengan daya tarik dan kekuatan utama game-game racikan Telltale selama ini, tanpa ada inovasi yang signifikan. Ia tetap sebuah game interactive story yang memaksa Anda untuk memilih dan berhadapan dengan konsekuensi yang ada, baik sekarang ataupun yang mungkin baru akan muncul di episode-episode sebelumnya. Acungan jempol tentu pantas diarahkan pada konsistensi Telltale untuk menawarkan konten yang mengakar pada seri filmnya dengan begitu baik, dari visualisasi karakter, voice acts, konflik, bahkan theme song ikoniknya sendiri. Dengan beberapa momen pilihan yang kian krusial, Game of Thrones – Episode 1: Iron From Ice ini memiliki tingkat replayability yang lebih tinggi dibandingkan proyek Telltale sebelumnya. Tetap sebuah game dengan kekuatan cerita yang kuat, bahkan untuk sebuah franchise film seri yang sudah terkenal akan hal tersebut.

Walaupun demikian, ada beberapa kekurangan yang pantas untuk diperhatikan. Pertama, masih terkait animasi yang masih terkadang terlihat patah dengan transisi yang tidak terlalu mulus. Kedua, Telltale seperti menahan diri untuk menyuntikkan konten dewasa yang membantu mendefinisikan Game of Thrones versi series ke dalam versi game ini. Anda tidak akan berhadapan dengan adegan seksual eksplisit atau bahkan ketelanjangan, yang tampaknya sudah jadi “santapan” mengenyangkan di versi film serinya. Memang harus disesuaikan dengan konteks cerita, namun ada kesan bahwa Telltale ini bermain sangat aman dengan adaptasinya yang satu ini.

Jadi, pantaskah Game of Thrones dimiliki? Iya, jika Anda termasuk penggemar novel atau film serinya. Kesempatan untuk mendalami keluarga Forrester sebagai salah satu pondasi kekuatan Stark menjadi sesuatu yang menarik, apalagi ia dilihat dari begitu banyak kacamata karakter dengan kepribadian, setting, dan misi yang berbeda. Sementara untuk Anda yang tidak pernah membaca novel atau menonton film serinya? Tidak ada alasan bagi Anda untuk menyentuh game ini sama sekali. Telltale tidak menawarkan banyak latar belakang cerita bagi Anda untuk mengerti dan memahami scene ikonik dan betapa signifikannya mereka. The North Remembers!

Kelebihan

Konsistensi Telltale untuk bertahan dengan sumber materi Game of Thrones sendiri pantas diacungi jempol. Karakter, dunia, voice acts, plot, semuanya dipresentasikan dengan sangat baik.
Konsistensi Telltale untuk bertahan dengan sumber materi Game of Thrones sendiri pantas diacungi jempol. Karakter, dunia, voice acts, plot, semuanya dipresentasikan dengan sangat baik.
  • Kisah Forrester yang menarik
  • Kini penuh dengan pilihan yang lebih krusial
  • Hadirnya beberapa karakter ikonik dari seri filmnya
  • Voice acts yang tetap mantap
  • Kejutan ending khas Game of Thrones

Kekurangan

Tanpa nude atau sex scene sama sekali? OH C'MON!
Tanpa nude atau sex scene sama sekali? OH C’MON!
  • Animasi gerak yang terkadang masih terlihat canggung
  • No nude or sex scene? C’MON!
Cocok untuk: gamer yang sudah membaca atau menonton Game of Thrones
Tidak cocok untuk: gamer yang tidak tahu apa itu Lannister, Red Wedding, atau “The North Remembers”

Penulis : sires suntori ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel [Games Review] Game of Thrones ini dipublish oleh sires suntori pada hari Sabtu, 10 Januari 2015. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan [Games Review] Game of Thrones
 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.